HARIANPPU.ID, PENAJAM- Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin terus menggelar sosialisasi ke warga di Penajam Paser Utara (PPU). Calon bupati dan calon wakil bupati PPU itu ingin lebih dekat dengan masyarakat.
Pekan lalu, bakal pasangan calon (paslon) Mudyat dan Waris bersilaturahmi dengan warga pesisir di tiga kelurahan. Yakni Kelurahan Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango, yang masih dalam lingkup administrasi Kecamatan Penajam, PPU.
Penasihat Barisan Relawan Mudyat Risa Fahrizal mengatakan, kehadiran paslon yang populer dengan sebutan Mudyat-Win tersebut, mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.
“Kami ada kegiatan silaturahmi di Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango. Intinya Mudyat-Win menjalin silaturahmi dengan masyarakat,” ujar Risa Fahrizal kepada Kaltim Post, Sabtu (14/9/2024).
Ia menjelaskan, pertemuan dengan tokoh masyarakat dari tiga kelurahan tersebut berlangsung penuh keakraban. Masyarakat juga lebih terbuka menyampaikan keluh kesahnya, mengenai persoalan aktual yang dihadapi warga.
“Mudyat-Win juga menyampaikan tujuannya untuk mengikuti kontestasi Pilkada PPU,” ucap pria yang akrab disapa Itank itu.
Dalam kesempatan itu, Mudyat Noor mendengarkan semua aspirasi warga, baik dari Jenebora, Gersik maupun aspirasi warga Pantai Lango.
“Ada dua hal penting yang kami dapatkan dari Jenebora, Gersik, dan Pantai Lango. Pertama terkait persoalan bank tanah. Kedua terkait persoalan ketersediaan air bersih,” bebernya.
Risa menyampaikan, Mudyat Noor telah menyatakan dukungannya kepada warga setempat untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak warga.
Ia mengatakan, bank tanah merupakan kebijakan nasional demi memuluskan proses pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Bagi Bang Mudyat, prinsipnya adalah jangan sampai pemindahan IKN menyusahkan masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Mudyat merumuskan beberapa langkah yang akan ditempuh untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat terkait kepemilikan lahan yang terdampak dari pembangunan IKN.
“Kalau diberi amanah, maka Bang Mudyat akan mencoba berkomunikasi terkait hak-hak masyarakat. Baik itu secara legal formal supaya masyarakat benar-benar mendapatkan apa yang menjadi haknya,” urainya.
Selain itu, Mudyat juga merespons minimnya akses ketersediaan air bersih di tiga kelurahan tersebut. Untuk menyediakan itu, perlu membangun terlebih dulu infrastrukturnya. Termasuk kemungkinan bekerja sama dengan Pemprov Kaltim maupun pemerintah pusat.
“Bang Mudyat siap berkontrak politik dengan masyarakat setempat untuk Pilkada PPU 2024. Minimal kita akan berupaya membuka akses jalur air bersih ke sana,” ungkapnya.
Ia berharap, langkah Mudyat-Waris dalam setiap kesempatan silaturahmi dengan seluruh warga Benuo Taka –julukan PPU, menjadi langkah nyata mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran warga PPU.
Maka Mudyat-Waris berharap dukungan untuk memimpin daerah demi kemajuan pembangunan PPU.
“Kami ingin mendengarkan aspirasi masyarakat yang nantinya, ketika mendapat amanah memimpin daerah, maka itulah yang akan kami perjuangkan,” pungkasnya.
Tak hanya sosialisasi, Mudyat-Waris juga kerap menghadiri sejumlah acara-acara di PPU. Seperti Minggu (15/9), keduanya menghadiri acara seleksi atlet PPU yang akan mengikuti Kejuaraan Provinsi Pencak Silat.
“Semoga nantinya atlet-atlet yang lolos seleksi ini benar-benar bisa berprestasi untuk PPU,” harap Mudyat. (ADVERTORIAL)