HARIANPPU.ID, PENAJAM- Kodam VI Mulawarman sudah mengamankan bom udara yang sebelumnya diduga terpedo dari sisa Perang Dunia (PD) II yang ditemukan warga bernama Yamna saat mengecek jerat babi hutan di hutan Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (04/01/2024).
Kepala Peralatan Militer (Kapaldam) VI Mulawarman Kolonel Cpl Asep Sudrajat yang didampingi Danramil Penajam Kapten Inf Marthinus Aluy mengungkapkan bahwa bom udara yang di temukan warga tersebut merupakan sisa PD II yang merupakan bom yang dijatuhkan dari pesawat pengebom dengan daya ledak 50 meter yang bisa mencelakai atau membinasakan dan jarak 100 meter melukai.
“Karakteristiknya kita belum mengetahui secara mendalam karena ini sisa PD II. Terkait penemuan bom udara ini kami dari pihak Paldam akan menyerahkan ke gudang amunisi daerah (Gudmurah) Balikpapan dan melapokan kepada Panglima Kodam,” kata Asep.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat PPU apabila menemukan benda yang mencurigakan terutama yang berbentuk seperti amunisi untuk segara melaporkan ke pihak yang berwajib terdekat mengingat PPU merupakan area pertempuran PD II.
“Jika masyarakat menemukan benda yang mencurigakan silakan dilaporkan kepada pihak berwajib yang terdekat dan tidak mengambil inisiatif sendiri karena itu sangat membahayakan,” lanjutnya.
Dijelaskan Asep bom udara hasil temuan warga tersebut dari penelitian sementara bahwa sudah tidak aktif mengingat umurnya sudah lebih dari 20 tahun dari masa PD II.
Sementara itu Dandim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandy mengatakan bahwa bom udara hasil temuan warga di Hutan Buluminung tersebut saat ini terkait jenis bomnya masih di pelajari dan selain itu pihaknya juga mengamankan dua buah mortir yang juga disuga sisa PD II.
“Meski bom sudah tidak aktif tetap perlu adanya upaya tindakan keamanan. Kedepan kemungkinan bom itu akan dimusiumkan sebagai bukti sejarah bahwa di PPU banyak situs bersejarah sisa perang kemerdekaan,” kata Dandim.
Selain itu pihaknya bekerjasama dengan Polri dan Pemerintah Daerah PPU akan terus mencari situs sejarah yang ada di PPU baik itu alat perang, meriam, monumen ataupun makam seorang pejuang.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada kami jika menemukan situs-situs bersejarah karena PPU ini merupakan eks PD II maupun perang kemerdekaan. Dan itu suatu kebanggaan kita semua karena wilayah PPU merupakan saksi sejarah dan bisa menjadi wisata sejarah,” pungkasnya.
Tim Liputan Harian PPU