HARIANPPU.ID, PENAJAM- Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) turut mewarnai kegiatan Media Goes to School Jilid II yang digagas oleh Ikatan Jurnalis Benuo Taka yang diselenggarakan di SMK Negeri 4 Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Kegiatan juga dihadiri Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Kalimantan Sulawesi (SKK Migas Kalsul).
Kegiatan Media Goes to School ini merupakan agenda kedua yang sebelumnya diselenggarakan di SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara pada 10-11 September 2024 lalu.
Acara ini berlangsung selama dua hari, dari 24 hingga 25 September 2024, dihadiri oleh 50 peserta dari empat sekolah diantaranya SMKN 4 Waru, SMAN 2 PPU, SMAN 4 PPU, dan SMKN 3 PPU.
Analis formalitas dan komunikasi SKK Migas Kalimantan-Sulawesi (Kalsul), Ary Pratomo mengatakan bahwa dunia pendidikan, dunia jurnalistik maupun industri hulu migas perlu berkolaborasi.
Pasalnya, sangat berperan besar dalam pembangunan ekonomi sebuah Negara untuk menghadapi berbagai tantangan memahami dinamika yang terjadi didalam sektor industri, terutama industi migas.
Ia pun berterima kasih kepada para wartawan dibahwa naungan IJBT yang telah melibatkan SSK Migas mupun PHKT untuk berkontribusi dalam kegiatan Media Goes to School.
“Kegiatan ini sangat positif dan tentunya kolaborasi antara hulu migas dengan media ini sangat baik untuk terus dilakukan. Saya berharap kegiatan seperti ini akan terus ada dan berkelanjutan,” kata Ary.
Sementara itu Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, Yandi Pramudita berkesempatan memberikan materi kepada pelajar SMA/SMK sederajat terkait dengan Industri Hulu Migas Pertamina.
Yandi menjelaskan bahwa kegiatan Hulu Migas (upstream) berintikan kegiatan mencari (exploration) dan mengangkat minyak dan gas dari dalam perut bumi dan menjualnya (exploitation/production).
“Sementara kegiatan Hilir Migas (downstream) berintikan kegiatan pengelolaan minyak mentah dan gas bumi, menyimpan, mendistribusikan dan memperdagangkannya,” ucap Yandi.
Yandi juga menjelaskan bahwa kegiatan usaha hulu migas (KUHM) merupakan kegiatan pemerintah.
“Seluruh aset yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) merupakan barang milik negara (BMN),” ucap Yandi.
Yandi menjelaskan bahwa PHKT merupakan bagian dari Pertamina Subholding Upstream Zona 10 Regional 3 Kalimantan yang
didirikan di tahun 2018 dan resmi mengelola WK East Kalimantan & Attaka sejak 25 Oktober 2018 dengan Kontrak Bagi Hasil berlaku selama 20 tahun dan akan berakhir pada 24 Oktober 2038.
“Dengan luas wilayah 3075 km2 meliputi 15 lapangan lepas pantai. Lapangan Attaka yang ditemukan pada tahun 1970, lapangan minyak dan gas lepas pantai terbesar di Selat Makassar. Lapangan Sepinggan, Yakin, Melahin, Kerindingan dan Santan, yang berlokasi di pesisir pantai di Kalimantan Timur ditemukan antara tahun 1973 dan 1995,” pungkasnya.
Sementara, program pengembangan masyarakat (PPM), kata Yandi menjelaskan, ada lima kategori diantaranya adalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur dan lingkungan. (*)