Selama Kampanye Mudyat Ungkap Banyak Warga Mempertanyakan Pekerjaan

HARIANPPU.ID, PENAJAM- Calon Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor mengaku selama melakukan kampanye politik lebih banyak menerima aspirasi masyarakat terkait dengan lapangan pekerjaan.

Hal ini ia ungkaplan usai silaturahmi dengan warga RT 21 Kayu Api, Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Senin (7/10/2024).

Read More

“Selain infrastruktur, lapangan pekerjaan yang menjadi aspirasi yang paling banyak disampaikan oleh masyarakat,” kata Mudyat.

Dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku kata Mudyat, akan menarik minat pemilik modal untuk berinvestasi di Benuo Taka. Apalagi pemerintah pusat juga membangun Bandar Udara (Bandara) Nusantara di wilayah administrasi Kabupaten PPU yakni di wilayah Kelurahan Pantai Lango dan Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam.

“Nanti tentu banyak investor yang berminat mendirikan usaha perhotelan dan sektor perdagangan dan jasa lainnya. Sehingga akan terbuka ragam peluang pekerjaan. PPU masih memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Apalagi dengan adanya IKN, kita berharap pemerintah pusat juga memfasilitasi terkait dengan peluang pekerjaan bagi masyarakat PPU,” lanjutnya.

Baca Juga :  Pj Bupati PPU Gelar Rakor Bersama Seluruh Pimpinan OPD Pasca Evaluasi Tiwulan II

Bersama Abdul Waris Muin, Mudyat menekankan, perusahaan yang beroperasi di PPU harus memprioritaskan tenaga kerja lokal sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Lokal. Dalam peraturan daerah tersebut ditekankan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten PPU diwajibkan merekrut tenaga kerja lokal sebanyak 80 persen dari total kebutuhan tenaga kerja.

Di sisi lain juga dikatakan Mudyat harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif sesuai dengan kebutuhan perusahaan. dan sertifikasi bagi tenaga kerja juga sangat dibutuhkan.

“Contohnya beberapa waktu yang lalu, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Minyak Lawe-Lawe milik PT Pertamina di Kelurahan Lawe-Lawe membutuhkan ribuan ribuan tukang las dengan gaji dasar Rp8 juta per bulan, tetapi kita tidak siap. Karena, banyak yang memiliki kemampuan las, tetapi tidak memilikpmi sertifikat,” ucapnya. (*)

 

Related posts