HARIANPPU.ID, PENAJAM- Keberadaan kapal tongkang pengangkut material yang berseliweran di perairan teluk Balikpapan resahkan para nelayan asal PPU.
Menurut laporan dari masyarakat yang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Rozihan Asward mengungkapkan dampaknya adalah karena para nelayan memang tidak leluasa seperti sebelum dengan adanya kapal besar itu.
Bukan hanya itu, para nelayan juga mengeluhkan keberadaan pelabuhan atau dermaga yang menyimpan material yang dulunya merupakan kawasan para nelayan pesisir.
” Masyarakat nelayan mengeluhkan wilayah tangkapan mereka, karena sudah ada bangunan pelabuhan pengangkut material disana yang menyebabkan berkurangnya pengahasilan,” kata Rozihan Asward, Senin (22/07/2024) kemarin.
Rozihan mengatakan, bahwa sarana prasarana masyarakat juga terbatas hanya dibawah tiga (Gross Tonage).
Oleh sebab itu, jika nelayan ingin mencari mata pencaharian lebih jauh ke dasar laut ada batas zonasi.
“Kapal mereka kan terbatas hanya dibawah tiga GT saja,” sambungnya.
Tak lepas dari perihal tersebut, pihaknya telah berupaya maksimal untuk mengatasi laporan dari masyarakat, disamping itu juga perihal tersebut berdasarkan kewenangan pusat.
” Kita tetap uruskan perijinan mereka (nelayan tangkap) termasuk juga registrasinya kita geratiskan kan warga pencari ikan juga memiliki surat kapal sendiri bagi yang sudah meregistrasi,” ucapnya. (ADVERTORIAL/MAD)