HARIANPPU.ID, PENAJAM- Kelangkaan tabung gas LPG yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur akhir-akhir ini menjadi perhatian serius masyarakat.
Menyikapi masalah tersebut, Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun langsung ambil sikan dan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan pangkalan LPG di wilayah itu, Minggu, (7/1/2024) pagi.
Tujuan sidak tersebut adalah untuk memastikan bahwa agen dan pangkalan LPG tidak melakukan penimbunan tabung gas LPG dalam jumlah besar. Dan juga memastikan ketersediaan LPG disetiap Agen dan Pangkalan.
Dari hasil sidak yang dilakukan orang nomor satu di PPU mendapati bahwa beberapa agen LPG terjadi kekosongan, pasalnya kecendrungan dalam pengiriman ke pangkalan berkurang, sehingga masyarakat menjadi sulit untuk memperolah LPG.
Untuk mengatasi permasalahan ini segera. Marbun memanggil dan mengajak rapat PT. Pertamina Patra Niaga Balikpapan yang diwakili Executive GM C&T Reg Kalimantan Alexander Susilo, Asisten II Nicko Herlambang, Asisten III Achmad Usman, Kabag Ekonomi, Kadis Perindakkop, Kepala Satpol PP, Kadis Perhubungan, BPBD serta para pimpinan Agen Penyalur LPG yang berada di wilayah itu.
“Saat ini PPU terjadi kekosongan LPG sehingga, menyulitkan masyarakat. Saya ingin yang mempunyai kewenagan terutama pertamina bisa segera mengatasi permasalahan ini,” tegas Marbun.
Kata dia malam inipun kekosongan gas di PPU harus segera diselesaikan dan Pemda akan membantu menyiapkan personel dan kendaraan untuk membantu.
Marbun juga berharap agar kuota LPG di PPU harus ditambah. Pasalnya kuota LPG yang diberikan Pertamina di PPU jangan hanya dilihat dari berdasarkan jumlah penduduk, karena PPU saat ini sedang tumbuh dan berkembang terutama dengan adanya penambahan jumlah penduduk dari pekerja IKN,
“Ini harus dipertimbangkan dan menjadi perhitungan, karena ini akan berdampak dengan meningkatnya penggunaan LPG di PPU,” lanjutnya.
Dikatakan Marbun perlu adanya langkah – langkah strategis agar skema distribusi bisa lebih ringkas dan tepat sasaran sehingga menghindari kekosongan dalam jangka waktu lama termasuk skema distribusi dari SPBE ke agen hingga pangkalan.
“Saya juga minta untuk meningkatkan pengawasan distribusi gas LPG . dan melakukan sosialisasi kepada para agen dan pangkalan jika dalam penyaluran gas terutama LPG 3 KG terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan. Jika telah dilakukan sosialisasi dan pengawasan namun tetap membandel maka kita harus beri sanksi,” tegas Marbun. (ADVERTORIAL)