HARIANPPU.ID, PENAJAM- Dengan di tangguhkanya 9 (sembilan) orang petani atau warga Penajam Paser Utara (PPU) yang sempat ditahan dengan dugaan menghalang-halangi dan mengganggu kegiatan proyek pembangunan Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan ancaman, meninggalkan kisah haru bagi Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun.
Pasalnya ditengah meluasnya pemberitaan penahanan 9 orang tersebut oleh Polda Kaltim, Makmur Marbun pun langsung bergerak melakukan komunikasi berbagai arah.
Bahkan, komunikasi orang nomor satu di Kabupaten PPU pun juga dilakukan sampai ke Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke IKN untuk melakukan sejumlah ceremonial Groundbreaking pembangunan Infrastruktur dan investasi pada 29 Februari- 1 Maret 2024 lalu.
Wal hasil, penangguhan penahanan 9 orang tersangka yang dilayangkan Makmur Marbun kepada Kapolda Kaltim pun dikabulkan.
Pada Jumat 01 Fabruari 2024 seluruh warga atau petani inipun kembali kepelukan keluarga, pasca kurang lebih sepekan mendekam disel polisi.
“Saya menghadap ke Pak Kapolda, Ke Pak Presiden, minta penangguhan penahanan mereka” terang Makmur Marbun, Sabtu (02/03/2024) via telpon
Kendati telah ditangguhkan penahanannya ke 9 orang tersebut, Bupati PPU menegaskan proses hukum tetap berjalan semana mestinya.
“Tapi proses hukum tetap jalan, kalau mereka salah iya” bebernya.
Hal yang membuat Seorang Pria yang dikenal tegas dan disiplin selama menjadi Pj Bupati ini, adalah rasa ibanya melihat para 9 warga yang diketahui sebagian besar adalah tulang punggung keluarga.
Ditambah, sebagai kepala daerah dirinya tidak ingin melihat masyarakatnya menderita akibat bersangkutan perkara hukum.
Ia pun langsung memohon kepada Kepolisian hingga Presiden, agar kesembilan orang tersebut segera diberikan penangguhan penahanan, baik secara lisan maupun secara tertulis.
“Hati saya gak bisa, saya memohon dengan sangat. Makanya waktu saya menghadap presiden saya minta, bahkan presiden juga bingung kepada saya, ko bupati ini yang tegas minta warganya (9 tersangka) dibebasin. Makanya waktu saya minta ke Presiden, presiden bilang, Sudah langsung (urus permohonan surat penangguhan), yaudah langsung” papar Makmur yang juga mengulang dialognya kepada Presiden dan Kapolda Kaltim.
Usai dikabulkan, ke 9 orang itupun secara khusus langsung dijemput Makmur Marbun, untuk kemudian dipertemukan dengan keluarganya masing-masing.
“Sudah langsung saya jemput semua kesembilan orang itu. Saya minta 9 orang ini penangguhan dulu lah karena mau masuk bulan suci ramadhan. Ya syukurlah, sudah selesai sampai subuh kami urus” bebernya.
Dengan adanya peristiwa ini, Dikatakan Makmur Marbun berharap kepada seluruh pihak manapun yang mempunyai masalah baik secara horizontal maupun vertikal, agar senantiasa mengedepankan komunikasi yang arif dan bijaksana.
Hal ini dirasa perlu dilakukan, guna menghindari tindakan yang lebih represif dari petugas keamanan.
“Keluarga 9 orang itu nangis kesaya. Sudah tidak usah menangis, sudahlah. Kedepan kalau ada apa-apa sampaikan ke saya sebagai bupati” jelas Makmur.
Bahkan secara khusus Makmur menegaskan, apapun dibelakang penilaian orang lain, dirinya memastikan tidak ada kepentingan Politis. Karena ini dilakukan, semata-mata karena dirinya berupaya ingin melindungi masyarakatnya.
“Saya bupati ini, gak ada kepentingan politik, sudahlah saya disini berusaha melindungi masyarakat,” pungkasnya. (ADVERTORIAL)