Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Perluas Lahan Pertanian di PPU

HARIANPPU.ID, PENAJAM- Kementerian Pertanian mendorong pengembangan budi daya padi demi mencapai ketahanan pangan di wilayah penyangga Ibukota Negara (IKN) Nusantara yang mengedepankan penggunaan biostimulan, pupuk mikro majemuk, pembenah tanah, dan pestisida alami.

Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Jekvy Hendra mengatakan bahwa pihaknya mendukung kegiatan yang digelar oleh Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI) untuk perbaikan lahan pertanian khususnya di walayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Read More

“Apapun yang dibutuhkan masyarakat dan petani kita akan memfasilitasi dengan cara melakukan perluasan lahan pertanian tanaman pangan untuk peningkatan produksi, sebagai langkah antisipasi ancaman darurat pangan,” kata Jeky Hendra, Rabu (04/08/2024) di Desa Sebakung Jaya.

Ia menjelaskan dengan empat komponen utama diantaranya penggunaan biostimulan, pupuk mikro majemuk, pembenah tanah, dan pestisida alami.

Penggunaan biostimulan sudah berkembang di luar negeri dan memiliki potensi besar di dalam negeri, terutama karena Indonesia memiliki sumber bahan baku yang melimpah.

“Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan daya saing pertanian lokal dengan biaya yang lebih rendah dan hasil yang lebih baik,” bebernya.

Baca Juga :  Kurangi Beban Konsumen, Dishanpan PPU Bakal Gelar GPM

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian PPU Andi Traso Diharto menjelaskan bahwa kondisi lahan pertanian di Kabupaten PPU hamper rata-rata memiliki karakteristiknya yang tidak menguntungkan, seperti kandungan hara yang rendah, pH tanah yang sangat masam, serta tingginya kandungan pirit dan toksisitas aluminium (Al”).

“Kondisi ini menciptakan lingkungan pertanian yang tidak ideal, di mana tanaman padi sulit tumbuh dengan baik, yang berdampak negatif pada produktivitas. Bersama kementerian pertanian akan memecahkan masalah ini dengan memperbaiki struktur tanah lahan pertanian,” bebernya.

Andi Traso Diharto berharap dengan kegiatan yang digelar oleh Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia sebagai langkah awal untuk membangun pertanian di PPU untuk memenuhi kebutuhan pangan di IKN Nusantara.

“Harapan kita setidaknya bias memenuhi kebutuhan pangan di IKN,” pungkasnya.

Pada kegiatan yang digelar oleh ABI tersebut, turut hadir Dosen tetap Universitas Pertahanan Brigjen TNI Iswan Gunadi, Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk dr. Ladiyani Retno Widowati, Chairman ABI Gunawan Satio serta Tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB). (ADVERTORIAL)

Related posts