HARIANPPU.ID, PENAJAM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) menyampaikan progres realisasi serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Hingga saat ini, pendapatan daerah telah mencapai Rp1,4 triliun, atau sekitar 49,75 persen dari target keseluruhan.
Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) PPU Ruliyana mengatakan, realisasi Belanja Daerah mencapai Rp1,2 triliun atau sekitar 38 persen, dari anggaran perubahan sebesar Rp3,1 triliun. Dari berbagai kategori belanja, belanja transfer menjadi yang tertinggi dengan realisasi mencapai 50 persen atau sekitar Rp92 miliar.
“Belanja transfer ini mencakup berbagai pos, seperti bantuan keuangan kepada desa dan bagi hasil pajak kepada pemerintah kota. Karena anggarannya cukup besar, yaitu Rp172 miliar, maka realisasinya juga terlihat signifikan,” jelasnya. Sabtu (31/08/2024).
Meskipun demikian, BKAD PPU menekankan pentingnya percepatan realisasi belanja modal. Dengan target anggaran belanja daerah senilai Rp3,19 triliun dan target pendapatan Rp2,94 triliun, percepatan belanja modal menjadi krusial untuk mencapai target tersebut.
“Setiap Surat Ketetapan Pajak Daerah atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus berupaya semaksimal mungkin untuk mempercepat realisasi belanja modal. Khususnya SKPD dengan kegiatan fisik yang besar, seperti Dinas Pendidikan (Disdik), harus mempercepat proses lelang dan pengerjaan proyek,” tegasnya.
Percepatan belanja modal ini tidak hanya penting untuk mencapai target APBD, tetapi juga untuk menghindari terjadinya sisa lebih anggaran, jika realisasi belanja tidak mencapai target, maka anggaran yang tidak terpakai akan menjadi sisa lebih.
“Kami optimistis target APBD tahun ini dapat tercapai. Dengan kerja sama semua pihak dan percepatan realisasi belanja modal, kami yakin PPU dapat mencapai target tersebut,” tutupnya.
BKAD PPU akan terus memantau dan mengevaluasi realisasi APBD secara berkala. Koordinasi dengan seluruh SKPD juga akan terus ditingkatkan untuk memastikan percepatan realisasi belanja, khususnya belanja modal. (ADVERTORIAL)