Masalah Lapangan Kerja, Waris Muin Bakal Siapkan BLK Modern untuk Milenial dan Gen Z

HARIANPPU.ID, PENAJAM- Pasangan Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin (Mudyat-Win) menunjukkan konsistensinya untuk mendukung peran aktif generasi muda Benuo Taka dalam membangun daerah.

Calon bupati dan calon wakil bupati Penajam Paser Utara (PPU) yang lekat dengan slogan Mudyat-Win itu memastikan bahwa semua harapan anak muda dapat terserap dan diwujudkan, selama lima tahun ke depan. Yakni ketika pasangan nomor urut satu tersebut, memimpin PPU.

Read More

Mudyat dan Waris Muin menggelar Konsolidasi Internal Milenial dan Gen Z di Kantor Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jumat (11/10).

“Kita ingin generasi milenial dan Gen Z satu suara,” ujar Waris Muin, ditemui di sela-sela kegiatan.

Melalui kegiatan ini, Mudyat – Waris menyampaikan pentingnya kehadiran Balai Latihan Kerja (BLK) untuk dibangun di PPU.

Sehingga dapat meningkatkan kapasitas para generasi muda PPU dan memungkinkan mereka bersaing hingga mengisi posisi-posisi penting di suatu perusahaan.

Baca Juga :  Dinsos PPU Siap Bangun Rumah Singgah Untuk PMKS

“Paling tidak kita akan membuatkan BLK sehingga setelah lulus SMA. Tidak perlu ke Balikpapan dan semua fasilitas itu ada di Penajam, sehingga mereka bisa meningkatkan kompetensi,” ucapnya.

Waris berharap fasilitas infrastruktur tersebut dapat menunjang generasi muda untuk dapat terserap lebih banyak lagi dalam proyek-proyek strategis di Ibukota Negara Nusantara (IKN).

“Itulah harapan anak-anak muda yang tadi kami serap,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Waris juga mencatat harapan para atlet daerah yang berprestasi di Cabang Olahraga (Cabor) Hoki, usai berkompetisi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, tahun 2024.

“Mereka berharap bagaimana supaya ada penghargaan atau apresiasi,” lanjutnya.

Menurut Waris, harapan tersebut adalah hal yang wajar. Utamanya demi mendukung bakat generasi muda PPU agar terus berupaya meningkatkan prestasinya, baik di bidang olahraga maupun bidang akademis.

“Bagi kami, kaum milenial dan Gen Z ini, pendidikannya jangan sampai hanya SMA saja lalu tidak dilanjutkan lagi. Apa lagi kalau alasannya karena faktor biaya. Kami di sini untuk mendorong hal itu,” pungkasnya. (*)

 

Related posts