HARIANPPU.ID, PENAJAM- Sejumlah daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) tiap tahun rutin dilanda banjir.
Baru-baru ini, dua desa yakni Desa Api-Api, Kecamatan Waru dan Desa Labangka, Kecamatan Babulu dilanda banjir. Banjir tersebut menyebabkan ratusan rumah terdampak, diantaranya Desa Api-Api sebanyak 234 jiwa dan Desa Labangka sejumlah 93 jiwa.
Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun juga menyempatkan diri untuk meninjau korban terdampak banjir. Ia juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada para warga yang terdampak banjir di wilayah tersebut. Ia juga menyatakan bahwa bencana banjir tersebut sangat merugikan warga di dua desa yang terdampak banjir.
Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) PPU, Irawan Heru Suryanto pun menyoroti musibah banjir yang dialami oleh dua desa tersebut. Pasalnya, di Kecamatan Waru dan Kecamatan Babulu menjadi daerah yang berlangganan terjadi banjir tiap tahunnya.
Politisi Partai PKB itu mendorong pemerintah daerah agar melakukan upaya-upaya serta adanya penanganan serius terkait persoalan banjir di dua daerah tersebut.
“Banjir ini memang kerap terjadi, akan tetapi pastinya ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir itu makin tinggi,” ujar Heru, Senin (20/05/2024).
Dikatakan Irawan, adapaun faktor yang menyebabkan naiknya Tinggi Muka Air (TMA) dikarenakan beberapa hal. Yaitu adanya perubahan iklim hingga adanya degradasinya resapan air, serta kurang maksmimalnya saluran pembuangan di wilayah itu.
“Pastinya perubahan iklim lah salah satu penyebabnya, apalagi adanya alih fungsi lahan yang membuat kurang maksimalnya pembuangan, sehingga penampungan atau debet air yang datang tidak mampu menampung alirannya terjadilah banjir tersebut,” jelas Irawan.
Kendati demikian, Irawan menambahkan, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat perlu dilakukan. Dirinya berharap kepada Pemkab PPU agara segera melakukan normalisasi DAS untuk memaksimal saluran pembuangan dan perbaikan saluran irigasi yang ada saat ini baik primer maupun skunder.
“Pastinya Kami berharap pemda dapat maksimal melakukan normalisasi saluran pembuangan, serta segera membangun embung dan daerah resapan air di titik-titik yang berpotensi banjir musiman,” pungkasnya. (ADV/DPRDPPU).