Ancaman Abrasi Meningkat, Anggaran Pemecah Ombak di PPU Tidak Tersentuh Efesiensi

HARIANPPU.ID, PENAJAM- Pembangunan pemecah ombak untuk mencegah abrasi di wilayah pesisir Pantai Tanjung Jumlai, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tidak tersentuh efesiensi anggaran.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten PPU, Ali Mustofa mengatakan bahwa Pemda PPU serius tangani abrasi yang terjadi di wilayah pesisir dengan anggaran sekitar Rp4,1 miliar tidak tersentuh efisiensi.

Read More

“Sudah disiapkan pada APBD 2025 itu sekitar Rp4,1 miliar,.dipastikan tidak kena efisiensi atau rasionalisasi anggaran untuk kepentingan masyarakat,” kata Ali Mustofa, Senin (033/03/2025) kemarin.

Diketahui, panjang garis pantai Kabupaten PPU sekitar 272 kilometer, selain di Kelurahan Tanjung Tengah, wilayah pesisir Kelurahan Kampung Baru, Sungai Parit dan Nipah-Nipah, serta Desa Sesulu, Api-Api, dan Babulu Laut juga mengalami abrasi.

Baca Juga :  Groundbreaking PT Indosino, Marbun: “Saya Titip Masyarakat Untuk Menjadi Pekerja di Perusahaan ini”

Gelombang besar setiap tahun melanda pesisir wilayah Kabupaten PPU menjadi penyebab utama terjadinya abrasi yang mengakibatkan daratan tergerus setiap tahun.

“Kami tangani abrasi secara bertahap menyesuaikan anggaran yang ada, tahun ini difokuskan di wilayah pesisir Kelurahan Tanjung Tengah,” lanjutnya.

Pemecah ombak direncanakan dibangun sepanjang satu kilometer di wilayah RT 07 Kelurahan Tanjung Tengah, dari Pantai Corong hingga Muara Tunan.

Kemudian dilanjutkan sampai perbatasan Kelurahan Saloloang sepanjang tiga kilometer dengan material buis beton.

“Kami berharap segera dilakukan agar proyek ini bisa segera berjalan untuk melindungi pesisir dari dampak abrasi yang semakin parah,” ucapnya. (ADVERTORIAL)

 

Related posts